Minggu, 17 November 2013

PENDIDIKAN

     Assalamu'alaikum....
pertama saya akan memulai dengan pendidikan sejarah agama islam yaitu Kerajaan Samudra Pasai. Sebelum saya memulai penjelasan, apa itu Kerajaan Samudra Pasai? Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia loh... dan menurut saya kerajaan ini merupakan kerajaan yang paling maju.
Berikut ini penjelasannya...

Dinasti pertama adalah dinasti Meurah Khair
     pendiri pertama dan raja pertama  Kerajaan Samudra Pasai adalah Meurah Khair. Ia bergelar Maharaja Mahmud Syah (1042-1078). Pengganti Meurah Khair adalah Maharaja Mansyur Syah yang berkuasa dari tahun 1078-1133 M. Pengganti Maharaja Mansyur Syah adalah Maharaja Giyasuddin Syah. Ia berkuasa dari tahun 1133-1155 M. Raja Kerajaan Samudra pasai berikutnya adalah Meurah Noe yang bergelar Maharaja Nuruddin. Ia berkuasa dari tahun 1155-1210 M. Raja ini dikenal juga dengan sebutan tengku Samudra atau Sultan Nazimuddin al-Kamil. Sultan ini sebenarnya berasal dari mesir yang ditugaskan sebagai laksamana untuk merebut pelabuhan di Gujarat. Tetapi, raja ini tidak memiliki keturunan sehingga pada saat ia wafat, Kerajaan Samudra Pasai dilanda kekacaucan karena perebutan kekuasaan. 

Dinasti kedua adalah dinasti Meurah Silu
     Meurah Silu bergelar Sultan Malik as-Saleh (1285-1297 M). Meurah Silu adalah keturunan Raja Perlak (sekarang Malaysia) yang mendirikan dinasti kedua di Kerajaan Samudra Pasai. Sistem pemerintahan kerajaan dan angkatan perang laut serta darat terstruktur rapi. Kerajaan mengalami kemakmuran Pelabuhan Pasai dibuka. Hubungan Kerajaan Samudra Pasai dan Perlak berjalan harmonis. Meurah Silu memperkukuh hubungan ini dengan menikahi puteri Ganggang Sari, anak Raja Perlak. Meurah silu berhasil memperkuat pengaruh Kerajaan di pantai timur Aceh dan berkembang menjadi kerajaan perdangan yang kuat di Selat Malaka.

     Selengkapnya, raja-raja yang memerintah di Kerajaan Smudra Pasai adalah sebagai berikut.
  1. Sultan Malik as-Saleh
  2. Sultan Muhammad Malik Zahir
  3. Sultan Mahmud Malik Zahir
  4. Sultan Mansur Malik Zahir
  5. Sultan Ahmad Malik Zahir
  6. Sultan Zainal Abidin
     Kehidupan perekonomian Samudra Pasai didasarkan pada perdagangan nasional dan internasional. Letak kerajaan yang sangat strategis di Selat Malaka menyebabkan pelabuhan Samudra Pasai ramai dikunjungi pedagang. Pada perkembangannya, Kerajaan Samudra Pasai bahkan menyaingi kebesaran Kerajan Sriwijaya yang saat itu mengalami kemunduran.

     Bukti kemakmuraan Kerajaan Samudra Pasai adalah adanya cerita dari Tome Pires, seorang pelancong Portugis. Pires menyatakan bahwa pada saat itu di Samudra Pasai terdapat mata uang drama (dirham) yang bentuknya kecil. Ia juga menyatakan bahwa setiap kapal yang membawa barang dari barat dikenai pajak 6%.
      
     Perkembangan Kerajaan Samudra Pasai sebagai Kerjaan Islam yang besar ditunjang dengan diberlakukannya hukum dan syari'ah islam dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Kehidupan masyarakat selain bernapaskan islam juga diperlihatkan kemiripan dengan perkembangan masyarakat Timur Tengah yang berdagang di Samudra Pasai menularkan cara hidup khas Timur Tengah.

Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai, yaitu makam Malik as-Saleh :

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar